About Me

Aku ingin berbagi sedikit ilmu yang ku punya, karena aku tahu mungkin dari sebagaian orang susah sekali mendapatkan ilmu, ingin pintar tapi tidak ada buku yang bisa di baca. dengan adanya blog ini aku ingin berbagi pengetahuan yang selama ini aku dapatkan. Jika ada di antara kalian yang ingin ikut berpartisipasi, kalian bisa menyumbangkan ilmu yang kalian miliki dalam bentuk tulisan, biarpun sederhana dan kecil tapi sangat bermanfaat bagi kami!! .....read more

Tuesday, May 8, 2012

Bab 14!


Ada banyak jenis kata keterangan tingkat. Beberapa yang paling umum diantaranya:
almost, completely, enough, extremely, hardly, just, nearly, pretty, quite, too, scarcely, so, such, very.
Kata keterangan tingkat (adverb of degree) biasanya ditempatkan sebelum kata sifat (adjective), kata keterangan (adverb), atau kata benda yang akan ditunjukkan tingkatnya. Contoh:
  • That test was extremely difficult.
  • You did pretty well in that test.
  • I almost got an ‘A’ in our test.
Enough
Enough berarti jumlah atau tingkat yang memuaskan. Contoh:
  • I’m so busy, I haven’t got enough time.
  • Do you have enough potatoes?
Enough ditempatkan setelah adjective dan adverb:
  • This jacket isn’t big enough for me.
  • She speaks English well enough to go to an American university.
Enough biasanya ditempatkan sebelum kata benda:
  • We have enough money to buy our own apartment.
Kita sering menggunakan enough…for, khususnya untuk orang dan hal. Contoh:
  • This job isn’t good enough for her.
  • We have enough time for a quick lunch.
Enough…to infinitif juga merupakan struktur yang umum. Contoh:
  • She’s old enough to drive a car.
  • We have enough time to eat some lunch.
Too
Too berarti lebih dari cukup, jumlah atau tingkat yang berlebihan. Contoh:
  • This room is too hot.
  • He eats too quickly.
Too juga digunakan bersama for: Contoh:
  • This book is too simple for me
  • Our apartment is too small for us.
Too…to infinitif juga merupakan struktur yang umum. Contoh:
  • This book is too easy to study.
  • Our apartment is too small to live in.
Too dan very
Very berarti sesuatu dilakukan sampai tingkat yang tinggi, biasanya faktual. Contoh:
  • He finishes his work very quickly.
Too berarti sesuatu dilakukan sampai tingkat yang berlebihan, sering dijadikan sebagai kritik.
  • He finishes his work too quickly.
Very merupakan sebuah kata yang umum, jadi jika anda ingin menggunakan kata-kata yang berbeda untuk meningkatkan kosa-kata anda kata-kata berikut dapat digunakan menggantikan very.
absolutely, acutely, amply, astonishingly, awfully, certainly, considerably, cruel, dearly, decidedly, deeply, eminently, emphatically, exaggeratedly, exceedingly, excessively, extensively, extraordinarily, extremely, greatly, highly, incredibly, indispensably, largely, notably, noticeably, particularly, positively, powerfully, pressingly, pretty, prodigiously, profoundly, really, remarkably, substantially, superlatively, surpassingly, surprisingly, terribly, truly, uncommonly, unusually, vastly, wonderfully.
(Quoted from Roget’s New Millennium¢â Thesaurus, First Edition)
Present Perfect Tense digunakan untuk menghubungkan masa lampau dengan masa sekarang. Kegunaan utamanya adalah untuk menunjukkan relevansi tindakan atau situasi masa lampau dengan kondisi sekarang. Contoh:

  • John has gone home (telah pulang ke rumah)
John pulang ke rumah di masa lampau, tetapi yang diinginkan kalimat diatas sebenarnya adalah dimana dia berada sekarang. Kalimat ini memberikan informasi masa lampau untuk menginformasikan situasi sekarang.
Bentuk
Present Perfect dibuat dengan have/has (kata kerja bantu “to have”) dan past participle (kata kerja bentuk ke-3). Contoh:
  • I have worked in London.
  • She has worked in a bank.
Pasti participle (Verb 3) beraturan dibentuk dengan menambahkan -ed ke kata kerja, misalnya work – worked, play – played. Akan tetapi ada banyak Verb 3 tidak beraturan yang perlu anda ketahui.
Berikut adalah bentuk-bentuk Present Perfect dengan kata kerja to work.

Tunggal
Jamak
Afirmatif
I have worked
You have worked
He has worked
She has worked
It has worked
We have worked
You have worked
They have worked
Negatif
I haven’t worked (haven’t = have not)
You haven’t worked
He hasn’t worked
She hasn’t worked
It hasn’t worked
We haven’t worked
You haven’t worked
They haven’t worked
Interogatif
Have I worked?
Have you worked?
Has he worked?
Has she worked?
Has it worked?
Have I worked?
Have you worked?
Have they worked?
Kegunaan
Berikut beberapa kegunaan Present Perfect. Perlu selalu diingat bahwa untuk semua poin berikut tujuan utama yakni menghubungkan masa lampau dan masa sekarang adalah sama.
A. Masa lampau yang menginformasikan masa sekarang
1. Present Perfect Tense digunakan untuk memberikan informasi masa lampau yang relevan dengan keadaan sekarang. Contoh:
  • Have you been shopping? Yes, I went this morning.
Pertanyaan “Have you been shopping?” menanyakan tentang fakta masa lampau – apakah You pergi belanja atau tidak. Akan tetapi, pertanyaan ini ditanyakan karena kebutuhan masa sekarang – jika You sudah belanja, pembicara tidak perlu pergi sekarang – jika You belum belanja pembicara perlu pergi sekarang. Pertanyaan ini adalah pertanyaan tentang kebutuhan masa sekarang, bukan fakta masa lampau.
2. Present Perfect Tense digunakan untuk menghubungkan pengalaman masa lampau. Contoh:
  • Have you been to Italy?
  • No, I haven’t been there.
Lagi-lagi, pertanyaan “Have you been Italy?” menanyakan tentang fakta masa lampau, tetapi masa atau kondisi lampau tidak begitu penting. Justru penanya menginginkan informasi ini untuk kebutuhan sekarang – mungkin penanya sedang membicarakan tentang perjalanan keluar negeri, atau mungkin tertarik dengan Italia. Kita tidak bisa menjelaskan hanya dari satu kalimat, tetapi yang menjadi fokus disini adalah pada kebutuhan sekarang, bukan masa lampau.
3. Present Perfect Tense digunakan untuk pencapaian/prestasi. Contoh:
  • James has won first prize for math.
James memenangkan hadiah di masa lampau, tetapi yang menjadi fokus kalimat adalah prestrasinya sekarang ini.
B. Masa lampau sampai masa sekarang
1. Present Perfect digunakan untuk menunjukkan perubahan dari masa lampau sampai masa sekarang.
  • John’s English wasn’t very good, but he’s got much better.
Antara sebuah waktu di masa dan sekarang, Bahasa Inggris John telah mengalami peningkatan. Fokus tidak terlalu ditujukan pada seberapa buruk English John di masa lampau, tetapi justru seberapa baik English dia sekarang.
2. Present Perfect digunakan untuk sebuah situasi atau tindakan yang bermula di masa lampau dan masih terus berlanjut sampai sekarang. Kita umum menggunakan for dan since pada situasi-situasi seperti ini. Contoh:
  • John has lived in Boston for 5 years.
John datang ke Boston 5 tahun yang lalu dan masih tinggal disana.
  • He has (He’s) been a lawyer for 12 years.
3. Present Perfect digunakan untuk tindakan yang berulang yang dimulai di masa lampau dan terus berlanjut sampai sekarang Contoh:
  • We’ve been to England 4 times.
Subjek (we) pada kalimat diatas pergi ke England beberapa kali di masa lampau, dan kemungkinan akan kesana lagi di masa yang akan datang.
4. Present Perfect digunakan untuk sebuah periode waktu yang dimulai di masa lampau tetapi masih terus berlanjut sampai sekarang.
  • I’ve studied at the library every day this week.
This week bermula di masa lampau, tetapi masih berlangsung, belum berakhir.
Waktu pasti dan tak pasti
Salah satu aturan mudah tentang Present Perfect adalah tenses ini tidak bisa digunakan bersama dengan waktu pasti (definite time). Contoh:
  • I’ve been on vacation. Benar
  • I went on vacation last month. Benar
  • I’ve been on vacation last month. Tidak benar
Kita tidak bisa menggunakan waktu pasti bersaa dengan Present Perfect. Present Perfect menggunakan informasi masa lampau untuk berfokus pada waktu sekarang, jadi menyebutkan waktu lampau juga tidak tepat.
Sebagai aturan umum: Jika waktu pasti di masa lampau penting, gunakan Present Simple – Jika waktu pasti di masa lampau tidak penting, gunakan Present Perfect. Contoh:
  • I went to Paris last year. – Yang menjadi fokus adala masa lampau
  • I’ve been to Paris. – Yang menjadi fokus adalah bagaimana pengalaman di Paris mempengaruhi masa sekarang.
Present Perfect bisa digunakan bersama dengan kata keterangan waktu. Contoh:
  • I haven’t had a vacation recently.
Perlu diperhatikan bahwa Present Perfect bisa digunakan dengan periode waktu yang belum selesai. Contoh:
  • I haven’t had a vacation this year. (Benar) – Tahun ini belum habis, jadi Present Perfect digunakan untuk waktu yang terus berlanjut dari masa lalu sampai sekarang.
  • I haven’t had a vacation last year. Tidak benar
Have you ever…?
Have you ever…? merupakan struktur umum yang digunakan untuk menanyakan tentang pengalaman masa lampau. Contoh:
  • Have you ever met a famous person?
Secara kasar kalimat diatas berarti: Apakah kamu memiliki pengalama masa lampau bertemua dengan orang terkenal / Apakah kamu bertemu dengan orang terkenal di waktu mana saja di masa lampau?
  • Have you ever flown in a plane?
  • Have you ever won a competition?
  • Haven’t you ever done this before?
Ever
Ever berarti “pada waktu kapan saja”, waktu spesifik tidak diketahui atau tidak penting.
Ever digunakan dalam pertanyaan, lihat “Have you ever…? diatas.
Ever juga digunakan bersama nothing, nobody dan sebagainya untuk hal-hal yang belum terjadi sebelumnya Contoh:
  • Nobody has ever travelled through time.
  • That window’s been broken for months, but nothing has ever been done about it.
Ever juga digunakan dengan “the first time” untuk pengalaman pertama. Contoh:
  • This is the first time I’ve been abroad.
  • Is this your first time on a plane?
  • This is the first time I’ve ever eaten dog soup.
Ever bisa digunakan dalam kalimat afirmatif meskipun lebih tidak lazim dan sering dianggap kuno. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa cek disini http://dictionary.reference.com/search?q=ever
Never
Never pada dasarnya merupakan singkat dari “not ever”. Digunakan bersama Present Perfect tense, never berarti subjek belum mengalami pengalaman tertentu sebelumnya. Contoh:
  • Have you ever been abroad? No, I’ve never been abroad.
Saya belum pernah mengalami pengalaman itu sebelumnya.
  • Have you ever been on a plane before? No, I’ve never been on a plane.
Kalimat negatif dan bertanya juga mungkin. Contoh:
  • Have you never eaten this before?
Kalimat ini menunjukkan kejutan yang You belum pernah alami sebelumnya.
- Have you never played soccer?
Since dan for keduanya digunakan untuk situasi-situasi dan tindakan-tindakan yang dimulai di masa lampau dan terus berlanjut sampai sekarang. Contoh:
  • I’ve been at home for 4 hours.
  • I’ve been at home since 12.00.
Since
Since digunakan dengan sebuah titik waktu. Contoh:
  • I’ve lived here since March.
  • I’ve been here since 9.00 this morning.
Since hanya digunakan dengan bentuk Perfect seperti Present Perfect, Past Perfect dan seterusnya – since tidak bisa digunakan bersama dengan bentuk-bentuk lainnya. Contoh:
  • I’ve studied english since last year – Benar
  • I studied / I am studying / I will study English since last year – Tidak benar
Since juga digunakan bersama dengan klausa-klausa waktu. Contoh:
  • I’ve studied English since I was at university.
  • We haven’t seen my family since we got married.
Perhatikan bahwa klausa utama menggunakan Present Perfect, dan klausa lainnya menggunakan past simple.
For
For digunakan dengan sebuah periode waktu. Contoh:
  • I’ve lived here for 9 months.
  • She’s been here for 5 hours.
Berbeda dengan since, for bisa digunakan dengan tensis-tensis selain perfect tense. Contoh:
  • I lived here for 9 months - Periode waktu ini dimulai dan berakhir di masa lampau, sekarang telah selesai.
  • I will live here for a year – Periode waktu ini akan dimulai dan berakhir di masa mendatang, sekarang belum dilakukan.
  • I have lived here for a long tome - Periode waktu ini dimulai di masa lampau dan masih terus berlanjut sampai sekarang. Belum berakhir.
Memilih apakah harus menggunakan Present Perfect atau Pasti Simple biasanya tergantung pada apakah digunakan waktu pasti (definite) atau waktu tidak pasti (indefinite). Jika waktu pasti lampau digunakan, kita memakai Past Simple, dan jika tidak ada waktu pasti yang diberikan kita gunakan Present Perfect.
Peristiwa tunggal
  • I went to America in March. – Kalimat ini memiliki waktu lampau yang pasti, jadi kita gunakan Past Simple.
  • I’ve been to America. – Disini waktu tidak penting, yang penting adalah fakta bahwa subjek pergi ke Amerika di waktu lampau.
  • I read this book last week. – Pekan lalu (Last week) subjek mulai dan menyelesaikan membaca buku ini.
  • I’ve read this book. – Disini waktu juga tidak penting, yang penting adalah fakta bahwa subjek sebelumnya telah membaca buku tersebut.
Akan tetapi, Present Perfect bisa digunakan dengan periode waktu yang belum berakhir. Contoh:
  • I’ve been to the doctor today. – Today (hari ini) belum berakhir, jadi kalimat ini benar.
  • I went to the doctor today. – Ini juga benar, sebuah pernyataan tentang tindakan di masa lampau.
  • I’ve been to the doctor yesterday. – Ini tidak benar, yesterday (kemarin) merupakan periode yang telah berakhir yang tidak berlanjut sampai sekarang jadi kita tidak menggunakan Present Perfect pada kalimat ini.
Banyak peristiwa
Past Simple dan Present Perfect bisa sama-sama digunakan untuk peristiwa yang banyak. Contoh:
  • I went to America three times last year. – Dalam kalimat ini waktu dianggap penting.
  • I’ve been to America three times. – Disini waktu tidak penting, yang ditekankan adalah fakta bahwa subjek sudah pernah ke Amerika.
Seperti diatas kita juga bisa menggunakan present perfect untuk banyak peristiwa apabila waktunya belum berakhir. Contoh:
  • I’ve been to America three times this year. – This year (tahun ini) belum berakhir, jadi kalimat ini benar.
  • I’ve been to America three times last year. – Tidak benar, last year (tahun lalu) merupakan periode yang telah berakhir, jadi kita tidak bisa menggunakan Present Perfect.
Kata keterangan waktu ini (ago/already/anymore/just/yet/still) memberikan informasi tambahan tentang kapan sesuatu terjadi.
Ago
Ago berarti di masa lampau saja. Contoh:
  • I graduated university 3 years ago.
  • We moved to Canada just 2 months ago.
Already
Already digunakan apabila sesuatu terjadi yang dianggap belum pada waktunya. Contoh:
  • He’s only 13, but he already speaks three languages.
  • Can you finish this by tomorrow? Sure, it’s already finished.
  • You don’t need to feed the dog, I’ve already done it.
Anymore
Anymore digunakan apabila sesuatu telah berubah dari apa yang diharapkan. Contoh:
  • I want to email her, but her address isn’t working anymore. (Sebelumnya email aktif, tetapi sekarang tidak)
  • My friend used to live here, but she doesn’t live here anymore.
  • I don’t want to work here anymore. (Dulunya subjek mau bekerja disini, tetapi sekarang subjek tidak suka lagi bekerja disini)
Just
Just digunakan untuk sesuatu yang baru saja terjadi. Contoh:
  • I just found out my test score, I got an A!
  • What was that noise? – Sorry, I just broke a glass.
Anda juga bisa menggunakan just about untuk sesuatu yang akan segera terjadi.
  • Are you finished? – Yes, I’m just about to go home.
  • I’m hungry. – If you wait 5 minutes, I’m just about to make some lunch.
Still
Still digunakan apabila sesuatu terjadi lebih lama dari yang diharapkan. Contoh:
  • Did you get a new job? No, I’m still working at my old one.
  • She’s 65 years old, but she still exercises 3 times a week.
Still juga digunakan untuk menguatkan bahwa sebuah aktivitas atau situasi sedang berlanjut dan tidak ada yang berubah. Contoh:
  • Are you still studying English? Yep, I still study a little every day.
  • Do you still want to go abroad? Of course, I’d love to!
Yet
Yet digunakan apabila sesuatu yang diharapkan belum terjadi/selesai. Ini digunakan dalam kalimat negatif dan bertanya. Contoh:
  • Are you finished? No, I’m not finished yet.
  • Has the mail come yet? No, it’s not here yet.
Still bisa digunakan dengan makna yang serupa dengan yet. Contoh:
  • My parents haven’t arrived yet.
  • My parents still haven’t arrived.
Still dalam kalimat negatif dan pertanyaan sering menunjukkan ketidaksabaran atau sesuatu yang tidak diharapkan.
Perlu diperhatikan bahwa yet biasanya ditempatkan di akhir kalimat, sedangkan still sebelum bentuk negatif.
Each dan every digunakan untuk menunjukkan sesuatu secara tersendiri dan dalam kelompok.
Each
Each digunakan untuk menunjuk pada item-item tersendiri dalam sebuah kelompok. Penekanan diberikan pada aspek tersendiri (individual) dari masing-masing item. Contoh:
  • Give each student some candy. (Berikan ke masing-masing orang)
  • Make each day better than its yesterday, and each tomorrow better than today.
Each sering digunakan untuk anggota-anggota kelompok yang lebih kecil. Contoh:
  • Our team won and we each got a prize.
Penempatan each dalam kalimat bisa di depan, di ditengah, atau di akhir kalimat. Contoh:
  • Each of these shirts are only $20.
  • These shirts are only $20 each.
  • These shirts each cost $20. (Struktur ini sedikit lebih tidak lazim.)
Each one
Each bisa digunakan bersama dengan pronoun indefinit one. Contoh:
  • Twins can look the same, but each one has their own personality.
Akan tetapi penggunaan one sering tidak perlu:
  • Twins can look the same, but each has their own personality.
Each of…
Each of… digunakan untuk pemilihan item-item individual. Contoh:
  • Each of these books is interesting.
  • Each of the top five employees will receive a bonus.
  • We’ve won each of our last four games.
Every
Every digunakan untuk menunjuk pada sekelompok item individual. Penekanan diberikan pada kelompok. Contoh:
  • Learn something new every day.
  • Every student got a candy. (Setiap orang dalam kelompok mendapatkan permen.)
Every digunakan untuk seberapa sering sesuatu terjadi. Contoh:
  • He plays soccer every saturday.
  • They go abroad every year.
Every one / Every one of
Every bisa digunakan bersama dengan pronoun indefinit one. Contoh:
  • Did you eat the strawberries? Yes, I ate every one.
  • Did you finish these questions? Yes, I got every one right.
Perlu diperhatikan bahwa every one (pakai spasi) menunjuk kepada benda/sesuatu, tetapi everyone (tidak pakai spasi) merupakan kata yang sangat berbeda, yang digunakan untuk menunjukkan orang.
Every tidak bisa digunakan sendirian. Contoh:
  • Did you finish these questions? Yes, I got every right. – Ini tidak benar.
  • Did you finish these questions? Yes, I got every one right. – Benar.
Every one of bisa digunakan apabila kita ingin menentukan kelompok apa yang sedang kita bicarakan. Contoh:
  • You must read every one of these books by next week.
  • Did you finish these questions? Yes, I got every one of them right.
Question tags adalah pertanyaan singkat yang diikutkan pada akhir sebuah kalimat untuk membuat pertanyaan. Contoh:
Kalimat:- She speaks English.
Pertanyaan:- Does she speak English?
Question Tag:- She speaks English, doesn’t she?
Bentuk
Question tag dibentuk dari sebuah kata kerja bantu dan subjek. Jika kalimat positif, kita biasanya menggunakan tag negatif, contoh:
  • That‘s a great song, isn’t it?
  • She‘s a lawyer, isn’t she?
Jika kalimat negatif, kita gunakan tag positif. Contoh:
  • You‘re not busy, are you?
  • This way isn’t right, is it?
Kata kerja bantu dan subjek dalam question tag sesuai dengan yang terdapat pada kalimat utama. Hanya bentuk positif dan negatifnya yang berubah. Contoh:
  • He can play the trumpet, can’t he?
  • You haven’t finished yet, have you?
Pada kalimat diatas subjek diberi warna biru, dan kata kerja bantu warna hijau. Yang mengalami perubahan hanya bagian dari pertanyaan yang positif atau negatif.
Fungsi
Question tag memiliki dua tujuan utama: untuk menguatkan informasi yang diharapkan dan untuk menanyakan informasi yang tidak diharapkan. Kedua tujuan ini bisa dibedakan berdasarkan intonasi pengucapan yang kita gunakan – jika suara merendah berarti pertanyaan tersebut menanyakan informasi yang diharapkan – jika suara meninggi berarti benar-benar menyanakan sebuah pertanyaan. Contoh:
  • Intonasi menurun – You haven’t finished yet, have you?
Penanya mengharapkan orang yang ditanya telah selesai, penanya hanya memeriksa saja untuk memastikan.
  • Intonasi meningkat – You haven’t finished yet, have you?
Pembicara benar-benar menanyakan apakah yang ditanya sudah selesai atau tidak. Jika yagn ditanya selesai lebih cepat dari yang diharapkan si penanya, maka pembicara akan terkejut.
  • You’re really busy now, aren’t you? – Yes, I’ve got to finish this by Monday.
Orang yang ditanya pada kalimat diatas menguatkan bahwa dia sedang sibuk, kemungkinan dengan menunjukkan simpati juga.
  • Why are you watching TV? You’re really busy now, aren’t you? – Not really, I did most of it last night.
Pada kalimat ini orang yang bertanya menganggap orang yang ditanya sibuk tetapi penanya terkejut sebab orang yang ditanya seharusnya sedang bekerja bukan nonton TV, jadi penanya menanyakan tentang situasi yang tidak diharapkan.
Kalimat negatif dengan tag positif sering digunakan untuk menyatakan permintaan, contoh:
  • You don’t have a pencil, do you?
  • You couldn’t change a $5 bill, could you?
Question tag yang memerintah biasanya menggunakan will, contoh:
  • Open the door for me, will you?
  • Hang on a minute, will you?
Selama tidak digunakan dengan bahasa informal, question tag dengan maksud memerintah sering terdengar tidak bersabar.
Ada dua bentuk “voice” dalam bahasa Inggris, active voice dan passive voice. Active voice menunjukkan apa yang dilakukan oleh subjek, contoh:
  • The secretary wrote a letter (Sekretaris menulis sebuah surat)
Passive voice menunjukkan apa yang dilakukan terhadap subjek. Contoh:
  • The letter was written by the secretary (Surat ditulis oleh sekreatir)
Bentuk
Kalimat pasif dibuat dengan kata kerja “to be” dan kata kerja bentuk ke-3. Berikut beberapa tenses bahasa Inggris utama yang digunakan dalam passive voice.
Tenses
Simple present:
Present continuous:
Simple past:
Past continuous:
Present perfect:
Past perfect:
Future:
Future continuous:
Present conditional:
Past conditional:
Subject
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Flowers
Verb “to be”
are
are being
were
were being
have been
had been
will be
will be being
would be
would have been
Verb III
planted every year
planted now.
planted last year
planted last summer.
planted here for 10 years.
planted until last year.
planted next year.
planted during the summer.
planted if we had seeds.
planted if we had had seeds.
By
Untuk menyatakan apa penyebab sebuah tindakan pasif, kita bisa menggunakan by. Contoh:
  • This photo was taken by my friend.
  • I was given this by my brother.
Seringkali tidak diperlukan untuk menyatakan penyebab tindakan pasif, khususnya jika dipahami dengan jelas atau tidak relevan. Sebagai contoh:
  • The meeting was cancelled (pertemuan itu dibatalkan). (Informasi penting yang ingin disampaikan adalah pembatalan pertemuan, bukan siapa yang membatalkannya.)
  • These boots were made in Italy (sepatu-sepatu boot ini dibuat di Italia). (Informasi yang penting dalam kalimat ini adalah bahwa sepatu-sepatu tersebut dibuat di Italia, bukan siapa yang membuatnya).
Born
Ketika berbicara tentang kelahiran orang tertentu atau suatu peristiwa, kita menggunakan bentuk pasif “to be born”. Contoh:
  • I was born in Iran.
  • The twins were born just last year.
Get
Get bisa digunakan menggantikan to be pada situasi dimana sesuatu terjadi. Contoh:
- Our flight got cancelled = Our flight was cancelled.
- I got paid today = I was paid today.
Get tidak bisa digunakan pada situasi-situasi umum dan apabila bersama dengan kata kerja yang menyatakan keadaan (bukan tindakan). Contoh:
- He is liked by a lot of people. – Benar
- He gets liked by a lot of people. – Tidak benar
- She is known to be a hard-working employee. – Benar
- She gets known to be a hard-working employee.- Tidak benar
Get digunakan lebih sering dalam bahasa Inggris informal.
Terkadang kita perlu mengatakan apa yang telah dikatakan oleh orang lain. Ada dua cara untuk melakukan ini dalam bahasa Inggris, yakni direct speech dan reported speech.
Direct speech
Direct speech menyatakan ulang secara persis apa yang telah dikatakan oleh orang lain. Contoh:
  • Jane said, “I’m so happy today”.
  • The president said, “I need a vacation”.
Reported speech
Reported speech secara tidak langsung melaporkan apa yang dikatakan orang lain. Contoh:
  • Jane said she was so happy today.
  • The president said he needed a vacation.
Reported speech menggunakan bentuk lampau dari direct speech. Jadi jika direct speech dalam bentuk present tense, maka reported speech dalam bentuk past tense. Contoh:
Direct Speech – I said, “She is in her office.”
Reported Speech – I said she was in her office.
Apabila direct speech dalam bentuk past tense, maka reported speech menggunakan bentuk past perfect.
Direct Speech – I said, “She was in her office at lunchtime.”
Reported Speech – I said she had been in her office at lunchtime. atau – I said she was in her office at lunchtime.
Dalam bahasa Inggris moderen, bentuk past perfect sering tidak diperlukan untuk reported speech bentuk lampau, kita cukup menggunakan past simple tense.
Berikut beberapa bentuk kata kerja umum dalam direct dan reported speech
Tenses
Direct / Reported Speech
Simple present:
I said, “She is busy”. – I said she was busy.
Present continuous:
I said, “I am working now”. – I said I was working now
Simple past:
I said, “She was here this morning”. – I said she was here this morning. ATAU
I said she had been here this morning.
Past continuous:
I said “She was studying all yesterday” – I said she was studying all yesterday. ATAU
I said she had been studying all yesterday
Present perfect:
I said, “She has worked here for 5 years.” – I said she had worked here for 5 years.
Past perfect:
I said, “She had worked here for 5 years.” – I said she had worked here for 5 years.
Future:
I said, “She will work here from July.” – I said she would work here from July.
Future continuous:
I said, “We’ll be living here for 6 months.” – I said we would be living here for 6 months.
Can:
I said, “She can play the piano well.” – I said she could play the piano well.
That
Reported speech sering diberikan sebagai bagian dari klausa-that, khususnya dalam bahasa tertulis dan bahasa yang lebih formal. Contoh:
  • He said that he would arrive at 10.00.
  • He said he would arrive at 10.00.
Kedua kalimat ini bermakna sama, dan that bisa dihilangkan tanpa ada perubahan makna.
Used to digunakan untuk kebiasaan di masa lampau yang tidak terjadi lagi. Sebagai contoh:
  • I used to play soccer at weekends. (Saya dulunya selalu main bola di akhir pekan) (Tetapi sekarang tidak lagi)
  • He used to get up at 5.30, but now he gets up at 8.00.
Used to juga digunakan untuk situasi dan fakta di masa lampau. Contoh:
  • People used to think the world was square.
  • He used to be a film director.
Used to digunakan hanya dalam past simple tense. Contoh:
  • We used to work together. (Kami dulunya bekerja bersama). Benar
  • We use to work together. Tidak benar
Used to bisa digunakan dalam pertanyaan dan kalimat negatif seperti kata kerja lainnya. Contoh:
  • I didn’t use to exercise regularly.
  • Did you use to work here?
Perhatikan bahwa penggunaan did dan kata kerja dasar use (tanpa “d“) sama seperti pertanyaan dan bentuk kalimat negatif normal.
Used to / be used to
Used to memiliki struktur yang sangat berbeda dengan be used to. Used to digunakan untuk kebiasaan, dan be used to berarti menjadi terbiasa terhadap sesuatu.
Be used to
Be used to digunakan untuk menunjukkan pengalaman sebelumnya dan keterbiasaan dengan situasi tertentu. Sebagai contoh:
  • I am used to living abroad (Saya sudah terbiasa tinggal di luar negeri) – Saya sebelumnya memiliki pengalaman tinggal di luar negeri, jadi tidak sulit lagi bagi saya.
  • Jane isn’t used to living abroad (Jane tidak terbiasa tinggal di luar negeri) – Dia tidak memiliki banyak pengalaman tinggal di luar negeri, atau jika sudah punya banyak pengalaman masih terasa sulit baginya.
  • Paul is used to learning languages (Paul terbiasa belajar bahasa) – Paul telah belajar bahasa sebelumnya, jadi dia sudah baik dalam menggunakan bahasa.
  • Carol has never studied a foreign language, so she‘s not used to it. (Carol belum pernah belajar bahasa asing, jadi dia tidak terbiasa dengannya). – Carol doesn’t have previous experience learning a foreign language.
Get used to
Get used to digunakan untuk proses mendapatkan pengalaman dan kemampuan. Pada awalnya kita kurang berpengalaman, kemudian kita mahir/terbiasa (get used to) terhadap sesuatu – kita mendapatkan keterampilan melalui pengalaman. Contoh:
  • I wasn’t used to living abroad, but I got used to it. – Saya tidak punya pengalaman tinggal di luar negeri, tetapi berkat pengalaman saya akhirnya senang tinggal di luar negeri.
  • I didn’t like banans, but I got used to them. – Pada awalnya saya tidak suka pisang, tetapi setelah beberapa saat saya beajar untuk menyukainya.
To
Dalam struktur be / get used to, to merupakan sebuah preposisi, bukan bagian dari to-infinitif. Contoh:
  • I’m used to cooking for myself. Benar
  • I’m used to cook for myself. Tidak benar – “to cook” merupakan bentuk to-infinitive dan tidak bisa digunakan disini.
Walaupun wish umumnya terkait dengan harapan, namun wish sebenarnya lebih banyak digunakan untuk menunjukkan penyesalan. Contoh:
  • I wish I had a better job. (Pada kalimat ini pembicara tidak memiliki pekerjaan yang dia inginkan sekarang)
  • I wish my kids could have a better education.
Wish digunakan dengan situasi yang tidak ril, jadi seperti semua situasi yang tidak ril dalam bahasa Inggris kalimat menggunakan bentuk waktu yang mundur satu tensis ke masa lampau. Jika kalimat menggunakan present tense, maka kita menggunakan wish dengan Past tense. Contoh:
  • I want more time now => I wish I had more time.
  • It’s too hot now => I wish it wasn’t so hot.
Dan jika kalimat menggunakan past tense, kita memakai wish dengan past perfect tense. Contoh:
  • I wanted more time => I wish I had had more time.
  • It’s too hot now => I wish it hadn’t been so hot.
Wish…would
Wish…would digunakan untuk mengungkapkan keluhan tentang situasi sekarang. Contoh:
  • I wish he would speak louder.
  • Don’t you wish countries could stop fighting?
  • I wish it would stop raining.
Wish…would hanya digunakan untuk tindakan-tindakan, tidak untuk keadaan atau situasi. Contoh:
  • I wish I would be at home. – Tidak benar.
  • I wish I was at home / I wish I were at home. Benar
Subjunctive (bentuk pengandaian)
Subjunctive sekarang ini tidak lagi banyak digunakan dalam frase bahasa Inggris. Dalam subjunctive, dengan if dan wish, kita bisa menggunakan were bersama dengan I/he/she/it. Bentuk ini khususnya umum dengan pronoun “I”. Contoh:
- I wish I was a rich man. OK
- I wish I were a rich man. OK
- If I was a rich man… OK
- If I were a rich man… OK
Seperti dengan kebanyakan bahasa Inggris klasik, bentuk ini sebagian besar ditemukan dalam bahasa Inggris British.
Like
Like bisa digunakan sebagai sebuah kata depan (preposisi), yang berarti sesuatu mirip dengan atau menyerupai sesuatu lainnya. Contoh:
  • She looks like my friend Mona. (Dia terlihat mirip dengan Mona)
  • She sings like a bird. (Suaranya mengingatkanku tentang kicauan seekor burung)
As
As bisa digunakan sebagai kata penghubung (conjunction) untuk menunjukkan kemiripan, yang berarti melakukan sesuatu dengan cara yang sama seperti sesuatu yang lainnya. Contoh:
  • Do as your teacher says. (Lakukan sama seperti apa yang dikatakan oleh gurumu.)
  • I called John as you asked. (Saya memanggail john, sebagaimana yang telah engkau perintahkan kepadaku.)
As juga bisa digunakan sebagai sebuah preposisi, yakni digunakan untuk menunjuk peristiwa atau situasi tertentu. Contoh:
  • I used to work as a teacher.
  • He’s younger than his friends, but they treat him as an equal.
  • He started as a one-man business, but now he employs over 200 people.
Like atau As?
Like dan as (kata penghubung) bisa memiliki makna yang mirip. Berikut aturan penggunaannya:
Like digunakan bersama dengan jenis kata benda, contoh:
  • She’s like an angel.
  • My brother is like me.
  • Reading a book is like having a conversation with the world’s greatest thinkers.
As (kata penghubung) ditempatkan sebelum subjek + kata-kerja, contoh:
  • Don’t change anything, I like it as it is.
  • Do as you like.
  • We left early as you suggested.
Adverb (kata keterangan) memiliki bentuk-bentuk komparatif (perbandngan) yang mirip dengan adjective (kata sifat). Contoh:
  • She runs more quickly than me.
Untuk kata-keterangan yang berakhiran dengan -ly, ditambahkan more di depan adverb. Contoh:
  • Jake works slowly >> Jake works more slowly than Mark, but he doesn’t make many mistakes.
  • He understands easily. >> He understands more easily than before.
Adverb tidak beraturan
Kata-keterangan dan kata-sifat tidak beraturan biasanya memiliki bentuk komparatif yang sama. Berikut beberapa kata-sifat dan kata-keterangan yang umum dengan bentuk bentuk komparatif yang sama.
Adjective
good
fast
bad
far
hard
Adverb
well
fast
badly
far
hard
Comparative Adverb/Adjective
better
faster
worse
farther or further
harder
Klausa relatif memberikan informasi untuk membantu mendefinisikan sesuatu. Contoh:
  • I work for a company. >> I work for a company that sells computer software.
Klausa “that sells computer software” memberikan informasi tambahan tentang perusahaan (company) yang dimaksud.
  • She likes people. >> She likes people who are kind and generous.
Kalimat pertama (She likes people) terlalu umum, sedangkan kalimat kedua memberikan informasi tambahan tentang siapa yang dia sukai.
Who
Klausa Who memberikan informasi tentang orang. Contoh:
  • There are many people who want to learn English.
  • A doctor is a person who helps sick people.
Terkadang kita bisa menggunakan that yang sama fungsinya seperti who. Contoh:
  • I like the man that lives next to us.
  • I like the man who lives next to us.
Penggunaan that sama dengan who hanya mungkin pada Klausa Relatif Esensial, tetapi tidak pada Kalusa Relatif Non-esensial.
Which
Klausa which memberikan informasi tentang hal/benda. Contoh:
  • Where’s the pencil which was on my desk?
  • He’s moved to an apartment which has a nice view.
That bisa digunakan menggantikan which khususnya dalam bahasa informal. Contoh:
  • I’d like a job that has a higher salary. – OK
  • I’d like a job which has a higher salary. – OK
  • This is the book that I borrowed from Lisa. – OK
  • This is the book which I borrowed from Lisa. – OK
Seperti disebutkan diatas, which dan that keduanya bisa digunakan dalam Klausa Relatif Esensial, tetapi hanya which yang bisa digunakan dalam Klausa Relatif Non-Esensial.
Pertanyaan tidak langsung merupakan pertanyaan normal dengan bentuk sopan dan lebih panjang. Contoh:
  • Where’s the department store? – Pertanyaan langsung
  • Could you tell me where the department store is, please? – Pertanyaan tidak langsung
  • What’s his name? – Pertanyaan langsung
  • Do you know what his name is? – Pertanyaan tidak langsung
Bentuk
Pertanyaan tidak langsung terbentuk dari dua bagian: pertanyaan sopan, dan pertanyaan yang tidak memiliki inversi subjek/verb seperti pertanyaan normal. Contoh:
  • What’s his name? >>
  • Do you know what his name is? – Pertanyaan tidak langsung
Disini ungkapan sopan adalah “Do you know…”, dan bagian pertanyaan adalah “…what his name is?”. Perhatikan bahwa subjek dan kata-kerja tidak berubah tempatnya dalam bagian pertanyaan. Sehingga jika kita mengatakan “Do you know what is his name?“, ini tidak benar.
Contoh-contoh lain:
  • What’s the time? >>
  • Do you have any idea what the time is? – Pertanyaan tidak langsung
Ungkapan sopan adalah “Do you have any idea…?”. dan pertanyaan adalah “…what the time is?”. Yang menjadi pertanyaan bukan “…what is the time?” – kita tidak membalik posisi subjek dan kata-kerja seperti dalam pertanyaan normal.
Kata-kerja bantu “To do”
Kata kerja bantu “to do” digunakan dalam pertanyaan apabila tidak ada kata-kerja bantu lainnya. Contoh:
  • You like Chinese food. >>
  • Do you like Chinese food?
Pertanyaan tidak langsung tidak menggunakan kata-kerja bantu “to do” dalam pertanyaan utama. Contoh:
  • When does the next train arrive? – Pertanyaan langsung
  • Do you know when the next train arrives? – Pertanyaan tidak langsung
  • Do you know when does the next train arrive? – Tidak benar
Contoh-contoh lain:
  • When does the restaurant close? – Pertanyaan langsung
  • Could you tell me when the restaurant closes? – Pertanyaan tidak langsung
  • Could you tell me when does the restaurant close? – Tidak benar
Ada batasan cara dalam membuat pertanyaan tidak langsung. Tidak semua kalimat tidak langsung merupakan pertanyaan sebenarnya, justru merupakan pernyataan-pernyataan sopan yang mendorong timbulnya respons. beberapa ungkapan sopan yang uum mencakup:
  • I wonder if/whether…?
  • I can’t remember if/whether…?
  • Could you tell me if/whether…?
  • Would you mind telling me if/whether…?
  • Would it be possible for you to…?
  • Is there any chance you could…?
  • I don’t suppose you could…
  • I’d like to know if/whether…
  • I can’t remember…
Past Perfect digunakan untuk menghubungkan dua waktu lampau: sebuah waktu lampau sebelumnya dengan waktu lampau setelahnya. Dalam praktiknya present perfect digunakan untuk menyatakan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum waktu lampau tertentu. Contoh:
- When I arrived, the plane had left. – I arrived (waktu lampau), the plane left (waktu lampau sebelumnya)
- Before I went to Canada, I hadn’t been abroad. – I went to Canada (waktu lampau), and before that time I never went abroad (waktu lampau sebelumnya).
Bentuk
Past perfect dibentuk dengan had dan past participle (verb 3). Contoh:
  • had eaten
  • She had played
  • They had flown
dan seterusnya.
Kegunaan
Seperti disebutkan Past Perfect menghubungkan dua waktu lampau: sebuah situasi lampau dan situasi lampau lain sebelumnya. Ada beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dan berikut beberapa contoh untuk membantu anda melihat bagaimana penggunaannya.
  • I wasn’t busy yesterday. I had already finished my work. I wasn’t busy pada satu waktu di masa lampau, karena sebelumnya I had finished my work.
  • I ate a small lunch, because I’d already eaten a big breakfast. I ate lunch pada satu waktu di masa lampau, dan I ate breakfast pada waktu lampau sebelumnya.
  • When I arrived, the concert had just started. I arrived di masa lampau, dan the concert started beberapa waktu sebelumnya.
Past Perfect – Present Perfect
Present Perfect menghubungkan waktu lampau dan waktu sekarang, contoh:
  • I haven’t eaten today, so I want some food.
Past Perfect menghubungkan dua waktu lampau, Contoh:
  • I hadn’t eaten yesterday, so I wanted some food.
Begitu juga:
  • We don’t need an umbrella because the rain has stopped. (Present Perfect)
  • We didn’t need an umbrella, because the rain had stopped. (Past Perfect)
Future Continuous digunakan untuk aktivitas yang terjadi dalam periode waktu mendatang. Contoh:
- This week I’m working in Boston, but next week I’ll be working in Los Angeles.
- Where will you be staying? I’ll be staying at the Warwick Hotel.
Bentuk
Future Continuous dibentuk dengan will + kata kerja “to be” + bentuk -ing. Contoh:
  • I will be arriving at 4.00.
  • They will be staying for a few days.
  • She will be going to America.
Untuk bentuk negatif ditambahkan not, contoh:
  • I won’t be arriving at 4.00.
  • We won’t be staying for a few days.
  • She won’t be going to America.
Untuk bentuk pertanyaan posisi will ditukar dengan posisi subjek, contoh:
  • Will you be arriving at 4.00?
  • Will they be staying for a few days?
  • Will she be going to America?
Kegunaan
Future Continuous juga digunakan untuk sebuah aktivitas yang terjadi sekitar waktu tertentu. Contoh:
  • I’ll be arriving at 7.00. (Saya akan tiba sekitar pukul 7.00)
  • I’ll be seeing you at Mike’s birthday party.
  • What time will you be leaving? I’ll be leaving at 10.00. (Saya tidak mungkin berangkat tepat jam 10 tetapi proses saya berangkat terjadi sekitar pukul 10.00).
Future Continuous Tense terkadang digunakan untuk penawaran formal, contoh:
  • “Will you be needing a cab home, sir?”
Future Continuous juga digunakan untuk mengecek informasi, contoh:
  • Will you be having lunch with us?
Bandingkan dengan bentuk Future Simple, yang kedengaran lebih seperti sebuah penawaran, contoh:
  • Will you have lunch with us?
Future Continuous juga digunakan untuk membuat prediksi-prediksi tentang perasaan orang, contoh:
  • You’ll be feeling hungry after a hard day’s work.
  • You’ll be needing some rest before you go.
Future Perfect digunakan untuk menunjukkan waktu selesainya sesuatu. Contoh:
- I will have finished by 4.00. – Sampai jam 4.00 saya akan menyelesaikan sebuah aktivitas tertentu.
Bentuk
Future Continuous dibentuk dengan will + have + past participle (verb 3). Contoh:
  • I will have arrived by 4.00.
  • They will have left by next week.
  • He will have gone to America by the end of the month.
Untuk bentuk negatif tambahkan not, contoh:
  • I won’t have arrived by 4.00.
  • They won’t have left by next week.
  • He won’t have gone to America until next month.
Untuk pertanyaan tukar posisi will dengan subjek, contoh:
  • Will you have arrived by 4.00?
  • Will they have left by next week?
  • Will he have gone to America by next month?
Kegunaan
Future Perfect menunjukkan waktu dimana sesuatu selesai dilakukan/terjadi. Contoh:
  • Next Friday, I‘ll have worked here for 5 years.
Ketika Jumat depan tiba, maka sudah 5 tahun saya bekerja disini.
Kita sering menggunakan by untuk menunjukkan waktu sebelum sesuatu diselesaikan, contoh:
  • Can I borrow you book? – You can have it tomorrow, I‘ll have read it by then.
  • I‘ll have left by the time you arrive.
Causative verb menunjukkan bahwa seseorang/sesuatu secara tidak langsung bertanggung jawab terhadap sebuah tindakan. Subjek tidak melakukan tindakan itu sendiri, tetapi justru menyebabkan seseorang/sesuatu yang lain melakukannya. Contoh:
- Yesterday I had my hair cut.
Pembicara pada kalimat diatas tidak memotong sendiri rambutnya, tetapi justru membuat orang lain melakukannya – Saya “menyebabkan” mereka memotong rambut saya.
Have
Have merupakan causative verb yang umum. Ketimbang melakukan sesuatu dengan diri kita sendiri, kita “menyuruh” orang yang lain untuk melakukannya. Bentuknya sebagai berikut:
Kata kerja “to have” + objek + past participle (verb 3). Contoh:
- I had my jacket cleaned yesterday.
- Did you have your computer fixed?
Terkadang kita menggunakan have sebagai causative verb ketika kita ingin melakukan tindakan oleh diri kita sendiri. Contoh:
- When will the report be ready? I’ll do it by tomorrow morning. >>
- When will the report be ready? I’ll have it done by tomorrow morning.
Dengan menggunakan causative, kalimat ke-dua diatas mengalihkan perhatian dari pelaku tindakan, dan lebih memberikan perhatian kepada tindakan yang sedang dilakukan. Ini kedengaran sopan dan profesional.
Get
Get sering digunakan ketimbang have. Contoh:
  • I got my computer fixed – I had my computer fixed. Kedua kalimat ini maknanya sama.
  • I got my jacket cleaned. – I had my jacket cleaned. Kedua kalimat ini maknanya sama.
Causative verbs sering digunakan bersama dengan pengalaman-pengalaman negatif. Pada situasi-situasi ini lebih umum menggunakan have. Contoh:
  • I had my wallet stolen. (Saya sebenarnya tidak menyebabkan dompet saya dicuri – seseorang mencuri dompet saya dariku)
  • She had her window smashed.
Let
Let digunakan untuk membolehkan seseorang melakukan sesuatu. Bentuknya adalah let + orang + verb. Contoh:
  • John let me drive his new car.
  • Will your parents let you go to the party?
  • I don’t know if my boss will let me take the day off.
Make
Make digunakan untuk memaksa seseorang melakukan sesuatu. Bentuknya adalah make + orang + verb. Contoh:
  • My teacher made me apologize for what I had said.
  • Did somebody make you wear that ugly hat?
  • She made her children do their homework.

No comments:

Post a Comment

jika ada yang kurang silahkan memberi komentar?????

Total Pageviews

Kata kunci

Belajar,Rumus Matematika,Bahasa inggris,Bahasa Thailand, Bahasa jepang,Tips&Trik,Sains